Selamat datang di situs resmi FOSKI SMKN 3 BUDURAN (Perkapalan)

Rabu, 23 Januari 2013

Kisah Sebuah Batu Kusam



Suatu ketika seorang pengrajin batu berjalan di gunung yang sangat gersang dan melihat eonggok batu dengan warna coklat kusam yang telah diselimuti oleh lumut dan kenampakan luarnya relatif lapuk.
Kemudian dengan sekuat tenaga sang pengrajin tersebut mengayunkan godamnya mengenani batu hingga mendapatkan bongkahan batu sebesar kepala, dan mulai terelihat warna asli dari batu tersebut adalah putih.


Dibawanya batu itu ke rumahnya, dipotongnya dengan menggunakan gerinda (alat pemotong batu), hingga perciakn api hasil gesekan batu itu sesekali terlihat.
Dihaluskannya permukaannya yang kasar dari batu tersebut dan dipoles.

Siang dan malam, ia berusaha membuat sebentuk batu penghias cincin, dari warna batu yang putih dan kasar, berangsur-angsur menjadi putih, mengkilap dan licin.
Pengrajin tersebut tahu betul kesempurnaan bentuk sebuah batu penghias cincin, akhirnya terciptalah sebuah batu yang bernilai.

Renungan :
Sebenarnya alam memberikan berbagai pelajaran buat kita.
Kita adalah sebongah batu, kondisi lapuk, berlumut dan rapuh adalah kondisi kita yang tidak mampu melawan cobaan.
Pukulan godam, gesekan gerinda, percikan api, polesan amplas adalah gambaran dari cobaan yang datang untuk menempa kita.

Terkadang kita menolak cobaan yang datang, tetapi sebenarnya cobaan tersebut adalah sarana yang datang dari Sang Maha Pencipta untuk membentuk kepribadian kita sehingga kita bisa terlihat bersinar.

Sekarang mari kita pikirkan, dimanakah posisi kita?
Apakah kita seonggok batu yang tidak berharga?
Ataukah kita seonggok batu yang sedang mengalami proses menjadi sebuah batu penghias cincin yang memiliki nilai mahal?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar